Close

Mengembangkan Lima Karakter Penting pada Anak

Mengembangkan Lima Karakter Penting pada Anak

Karakter merupakan salah satu indikator manusia berkualitas. Ada lima karakter yang harus dikembangkan pada anak sejak dini, yakni religius, nasionalis, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Pengembangan karakter tersebut telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017.

Kelima karakter tersebut harus ditumbuhkan dan diajarkan kepada anak-anak —dimulai dari lingkungan keluarga. Orangtua perlu secara bertahap mengembangkan karakter pada anak melalui pembiasaan dalam aktivitas sehari-hari.

Karakter religius Dapat dikembangkan dengan cara mengajak anak untuk terbiasa berdoa sebelum memulai setiap aktivitas. Orangtua harus membiasakan anak-anak untuk berdoa sebelum atau sesudah makan, tidur, atau masuk kamar mandi. Anak-anak juga harus dibiasakan melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. Misalnya puasa, mengaji, salat, dan lain sebagainya.

Karakter nasionalis Dapat dikembangkan melalui mengajak anak menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu lainnya yang membangkitkan jiwa nasionalis. Orang tua dapat mengajak anak untuk memperingati hari-hari bersejarah, seperti Hari Kemerdekaan RI, Kesaktian Pancasila, dan lain sebagainya.

Kegiatan memperingati hari bersejarah tersebut dapat dilakukan melalui beragam aktivitas, seperti memasang bendera merah putih, menonton film sejarah, atau memajang foto-foto para pahlawan di dinding kamar atau ruang tamu. Karakter kemandirian Dapat dikembangkan dengan cara mengajak anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang sederhana. Misalnya menyapu, mengelap kaca, merapikan tempat tidur, atau membereskan mainan.

Anak-anak juga dapat dilatih untuk mengambil makan dan minum sendiri, membereskan baju sendiri, atau menyiapkan buku pelajaran sendiri. Kemandirian dapat pula ditumbuhkan melalui kegiatan menabung sehingga melatih anak agar sejak dini bijak dalam menggunakan uang. Karakter gotong royong Dapat dikembangkan dengan cara orangtua mengajak anak secara bersama-sama melaksanakan kegiatan, seperti membersihkan halaman rumah, menanam tanaman, menyusun buku, atau kegiatan lain yang bermanfaat.

Bunda dapat mengajak anak perempuannya untuk memasak bersama-sama, sedangkan ayah dapat mengajak anak laki-lakinya memotong rumput atau hal lainnya. Karakter integritas Dapat dikembangkan dengan cara melatih anak untuk selalu jujur dalam perkataan maupun perbuatan. Orangtua dapat mengajarkan arti penting kejujuran dengan cara membacakan cerita yang menarik atau menonton film yang mengandung pesan kejujuran.

Orangtua juga dapat memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan aktivitas apapun selama aktivitas itu dapat dipertanggungjawabkan dengan jujur. Baca Juga: Penumbuhan Karakter Melalui Strategi Pahala Karakter religius, nasionalis, kemandirian, gotong royong, dan integritas merupakan ciri kepribadian anak Indonesia. Billy Graham berkata, ”Ketika kehilangan kekayaan, Anda tidak kehilangan apa-apa.

Ketika kehilangan kesehatan, Anda kehilangan sesuatu. Ketika kehilangan karakter, Anda kehilangan segala-galanya”. Oleh karena itu, sudah seharusnya karakter tersebut ditanamkan sejak dini kepada anak kita agar kelak setelah tumbuh dewasa, anak kita akan menjadi insan yang berkarakter mulia. (Alamsari – Guru SMPN 1 Indralaya Utara, Palembang) .

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900697

Related Posts

Tinggalkan Balasan