Masa remaja adalah masa-masa yang ’unik’. Tidak hanya mengalami perubahan secara fisik tetapi juga psikologis. Tak heran muncul istilah ababil (abege labil) karena pada masa ini kematangan emosi remaja jauh dari stabil dalam proses pencarian jati diri.
Untuk itu diperlukan peran orang dewasa dalam mendukung upaya pencarian jati diri remaja menuju dewasa. Namun, keasyikan remaja dengan ’dunianya’ tak jarang membuat chemistry antara orangtua dan anak-anak menguap. Lantas, apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk membangun chemistry dengan anak-anak saat memasuki usia remaja?.
Jangan terburu-buru memberikan nasihat atau solusi, karena banyak remaja hanya butuh teman sharing untuk menenangkan diri tanpa membutuhkan solusi. Jika benar-benar membutuhkan nasihat, berilah dengan cara yang luwes dan tidak berlebihan. Posisikan diri kita berada pada usianya sehingga nasihat yang diberikan tepat pada porsinya. Dengan cara ini, anak-anak akan merasa lebih nyaman dengan orangtuanya..
Berbekal kepercayaan yang dimiliki, anak-anak akan lebih bertanggung jawab meskipun keberadaan orangtua jauh dari mereka..
(Sri Rahayu – Guru MI Al-Falah Ujung Menteng Jakarta).Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900017