Close

Peran Ayah dan Ibu

SAHABAT KELUARGA- Anak merupakan amanah dari Allah SWT. Selama ini pendidikan anak, baik seputar akhlak, agama maupun pengetahuan dasar, cenderung dibebankan pada ibu. Mendidik anak pada era sekarang ini cukup berat.

Pengaruh lingkungan demikian kuat dalam membentuk karakter sang anak. Menurut ajaran Islam, manusia pada awalnya lahir dalam keadaan fitrah tetapi lingkungan bisa merubah fitrah itu sebagaimana Hadist Nabi: “Tiadalah seorang yang dilahirkan itu kecuali dalam keadaan fitrah, kemudian kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi”. (Hr. Tabrani)

Dicontohkan Rasulullah SAW dalam memainkan peran sebagai suami, Beliau tak sungkan membantu kesibukan mengurus rumah tangga, seperti mencuci bajunya sendiri, menjahit kasurnya sendiri, dan membantu kerepotan rumah tangga. Pada masa awal perkembangan anak, ibu memiliki peran yang sangat penting.

Kedekatan secara emosional anak dengan ibu jauh lebih dekat dari pada dengan ayah. Hal ini terjadi karena anak bergantung pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohaninya dengan ibu. Secara khusus dijelaskan dalam Al Quran surat Lukman, ayat 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dalam ayat tersebut digambarkan ibu yang mengandung dalam keadaan lemah. Setelah itu ibu akan memberikan kebutuhan bayi dalam bentuk Air Susu Ibu (ASI). Kedekatan-kedekatan inilah yang membuat kuat ikatan emosional ibu dengan anak. Adapun peran yang harus dilakukan orangtua, yaitu :

Peran utama orangtua bagi anaknya adalah pemberian makanan, karena makanan yang diberikan kepada anak tidak hanya diperhatikan dari segi asupan nutrisi dan gizi. Hal terpenting, apakah makanan tersebut berasal dari rezeki yang halal atau tidak karena anak akan tumbuh dari sana.

Tugas mendidik dan membesarkan anak harus seimbang antara suami dan istri. Jangan sampai seorang suami karena sibuk mencari nafkah sama sekali tak mau tahu dengan pendidikan anaknya.

Seorang ayah juga punya andil besar dalam mendidik anak. Dalam Alquran surah Luqman, di sana ayahlah yang memegang kendali tauhid bagi anaknya. Ayah yang bertanggung jawab mendidik anaknya, mulai dari shalat, perilaku baik, berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan seterusnya, itu tanggung jawab ayah. Istilah al-um madrasatul ula (ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya) sudah dimulai semenjak masa kehamilan. Keliru jika si ibu menganggap pendidikan dimulai sejak anak umur empat atau lima tahun.

Dalam kehidupan sekarang, tidak semua wanita menjalankan peran menjadi pengatur rumah tangga dan pendidik anak dengan baik. Waktu yang diberikan orangtua kepada anak bukan hanya dilihat dari kuantitasnya, melainkan juga kualitasnya.

Ketika orangtua sibuk di luar rumah dan hanya punya waktu sedikit untuk anak, tekankanlah kualitasnya. Jangan dicampuri lagi dengan urusan kerja, tapi betul-betul waktu yang sedikit itu secara full untuk anak. (Meity H. Idris).

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900691

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan