Close

Meraih Kebahagiaan dalam Berkeluarga? Ini Caranya

Memiliki keluarga yang bahagia tentnya dambaan semua orang yang sudah menikah, bahkan yang belum namun berniat menikah. Masalahnya, menciptakan kebahagiaan dalam berumah tangga itu tidak mudah, banyak kerikil yang menghadang. Pemicunya, setiap orang punya standar sendiri tentang arti bahagia. Mempersatukan arti bahagia antara pasangan suami, istri, bahkan dengan anak-anak, itu masalahnya. Contohnya, bagi sebagian orang, kunci sederhana untuk memperoleh keluarga bahagia adalah kebersamaan. Bagaimanapun kondisinya, jika setiap anggota keluarga mengusahakan dan menikmati kebersamaan, pasti masing-masing dari mereka akan merasa bahagia secara pribadi dan dapat membahagiakan anggota yang lain. Itulah yang disebut sebagai keluarga bahagia.

Meraih Kebahagiaan dalam Berkeluarga? Ini CaranyaContoh lain, kebahagiaan bisa diraih bila masing-masing anggota keluarga bisa tetap dalam kebersamaan namun juga tetap menjadi dirinya sendiri. Ada juga keluarga yang  memperoleh kebahagiaan bila satu sama lain saling mendukung, saling menolong, saling memotivasi, dan melindungi. Masing-masing memang punya definisi sendiri soal kebahagiaan dan bagaimana cara meraihnya. Namun, secara umum, ada beberapa langkah untuk meraih kebahagiaan.

Pertama, pastikan orangtua selalu ”hadir” Kehadiran orangtua jauh lebih berharga daripada hadiah apalagi uang. Yang tak kalah penting, kualitas kehadiran orangtua lebih penting daripada lamanya waktu kehadiran dengan anak-anak. Namun tidak sekadar hadir secara fisik namun yang lebih utama adalah hadir secara emosional dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, selalu ungkapkan kasih sayang Ungkapkan secara verbal kasih sayang orangtua pada anak-anak. Bila merasa canggung atau tidak biasa untuk mengatakan ”Aku cinta padamu” maka berikanlah pelukan atau ciuman. Kedua hal sederhana tersebut dapat mempererat tali cinta kasih dan perhatian kepada sesama.

Ketiga, berkomunikasi secara efektif Intensitas berkomunikasi adalah penting untuk sebuah keluarga bahagia. Dengan berkomunikasi yang terus menerus dan efektif dapat meredakan ketegangan dan menenteramkan hubungan keluarga.

Keempat, perlakuan yang sama Orangtua harus paham bahwa masing-masing anak pasti berbeda, baik karakter, kemampuan, maupun fisik. Ada anak yang lebih pandai, ada yang lebih bisa menguasai diri, atau memiliki kemampuan lebih menonjol lainnya. Namun, orangtua harus berusaha memperlakukan semua anak secara sama. Tentunya disesuaikan dengan karakter dan kemampuan masing-masing anak. Intinya, orangtua tidak boleh pilih kasih.

Kelima, kebersamaan Lakukanlah kegiatan-kegiatan sekeluarga yang memupuk rasa kebersamaan. Misalnya berbelanja bersama, melakukan kegiatan sosial, menonton, makan malam bersama, hiking, dan lainnya. Kegiatan apapun yang dilakukan bersama akan memberikan kenangan indah yang melekat dalam benak masing-masing anggota keluarga.

Keenam, meminta maaf bila salah Orangtua jangan segan untuk mengatakan ”maaf” kepada anak-anak jika bersalah. Selain itu, tanamkan prinsip ”tindakan berarti lebih dari kata-kata” dengan cara mengubah sikap dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Ketujuh, menghargai perilaku yang baik Orangtua harus memberikan apresiasi bila anak-anak melakukan sesuatu yang luar biasa. Bisa berupa pujian dan ucapan terima kasih.

Kedelapan, tidak berdebat di depan anak-anak Suatu hal yang wajar jika antara ayah dan ibu berbeda pendapat, bahkan sampai berdebat hebat. Namun, apapun yang terjadi, jangan sampai dilakukan di depan atau terdengar anak-anak. Perdebatan seringkali membawa pikiran negatif. Ada kata-kata yang mungkin kurang pantas didengar oleh anak-anak. Anda setuju? Atau mau menambahkan sesuai definisi kebahagiaan menurut Anda? Yanuar Jatnika .

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900727

Related Posts

Tinggalkan Balasan