Close

Lima Kebiasaan Yang Dilakukan Orangtua Saat Mengunjungi Rumah Anaknya

Setiap orang tua yang memiliki anak yang sudah berumah tangga, pasti ia akan membiarkan anaknya untuk memilih bertempat tinggal di rumah mertuanya atau di rumah sendirinya. saat tempat tinggal antara rumah orang tua dan anak sudah berbeda kota, di sinilah kemudian orang tua akan selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumah anaknya. Sebab sejatinya dalam diri orang tua memiliki perasaan khawatir dan tak tega jika terpaut jarak dengan anaknya. Betapa tidak, sejak kecil, anak ada dalam dekapan dan pangkuannya.

Lima Kebiasaan Yang Dilakukan Orangtua Saat Mengunjungi Rumah AnaknyaJika kita amati, orang tua adalah sosok yang selalu bergerak. Tidak mau diam. Dan tidak mau kehabisan akal.  Sekalipun ada waktu cukup luang untuk beristirahat, istirahatnya pun digunakan sambil mengerjakan suatu hal. Yang bisa menghidupi keluarga. Yang bisa memberikan teladan. Dan yang bermanfaat pastinya.   Seperti saat orang tua berkunjung ke rumah anaknya, misalnya. Pasti selalu saja ada tingkah dan kebiasaan yang dilakukan olehnya. Tidak hanya sekali, kebiasaan itu bahkan dilakukan berulangkali.

Berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang tua saat mengunjungi rumah anaknya.

Pertama, membawa tentengan untuk anak. Kebiasaan ini adalah kebiasaan baik yang dilakukan orangtua kita.Sekalipun di rasa anaknya sudah lebih mapan dari dirinya, namun orang tua tetap saja selalu membawakan oleh-oleh atau tentengan untuk anaknya. Baik itu berupa roti bakar, bahan dapur, ataupun sayur hasil berkebun, namun orang tua tidak memandang dari sudut pandang materi. Sebab hal ini bukan hanya sekadar kebiasaan membawakan tentengan, namun merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang orang tua yang teramat besar terhadap anaknya. Dengan cara demikian pula lah sebenarnya orang tua mengajarkan kepada anaknya untuk melakukan kebaikan sekecil apapun terhadap siapa pun dan di mana pun.

Kedua, menanyakan kabar anak. Saat orang tua tiba di halaman rumah ia akan menyambut uluran tangan anaknya dan segera menanyakan kabar, “Bagaimana kabarmu?”. Kebiasaan ini merupakan bentuk kepedulian orang tua dan ingin memastikan bahwa keadaan anaknya baik-baik saja. Terkadang untuk meluapkan rasa rindunya, sesekali memeluk erat tubuh anaknya.

Ketiga, bermain dan bersenda gurau dengan cucunya.  Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tua usia sesorang maka semakin sensitif emosi mereka. Untuk itu orang tua kita membutuhkan sesuatu yang dapat merangsang kebahagiaan mereka. Salah satu hal yang dilakukan orang tua adalah bermain dan tertawa lepas dengan cucunya. Bahkan dirinya terkadang tidak segan-segan memberikan hadiah atau membelikan jajan yang lebih demi melihat kebahagiaan cucunya. Sebab untuk kebahagiaan dirinya dapat diperoleh dengan cara membuat orang lain bahagia. Tidak sebatas itu, orangtua kita justru sedang membangun ikatan yang kuat dengan keturunan mereka.

Keempat, membersihkan lingkungan rumah anaknya. Seperti yang sudah diutarakan di atas, orang tua merupakan makhluk yang tidak mau berhenti bergerak. Sehingga saat berkunjung ke rumah anak, ia pasti akan merapikan rumah, menyapu halaman, atau menyiram tanaman. Di sisi lain membantu meringankan pekerjaan anak, di sisi lain juga memberikan pelajaran pada anak untuk mencintai kebersihan dan bersikap ramah terhadap lingkungan. Harapannya, dengan kebiasaan sederhana ini, anak dan cucunya dapat menirukan bersikap ramah terhadap alam.

Kelima, memberikan nasihat pada anak. Sekalipun anaknya sudah dewasa dan memiliki beberapa anak, namun orang tua selalu beranggapan bahwa anaknya masih seperti anak kecil. Sehingga orangtua selalu saja memberikan nasihat dan pitutur luhur pada anaknya. Sebab sejatinya orangtua  adalah guru kehidupan bagi anak-anaknya yang menginginkan anaknya bahagia dan sejahtera.   Dengan kelima kebiasaan sederhana yang dilakukan orangtua saat mengunjungi rumah anaknya, semoga kita sebagai seorang anak bisa mengambil pelajaran berharga, berbakti pada orang tua, dan selalu berbuat kebajikan kepadanya. (Mukhamad Hamid Samiaji, Mahasiswa Pascasarjana PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pegiat Literasi di Rumah Kreatif Wadas Kelir).

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900754

Related Posts

Tinggalkan Balasan