Close

Kapan Nikah? Berfikir Matang Sebelum Memutuskan Menikah

Indonesiabaik.id – Gerakan Nikah Muda sempat berkampanye dan viral di Indonesia. Kira-kira, lebih baik menikah di usia muda atau menikah di usia ideal (20-21 tahun untuk perempuan, 25 tahun untuk laki-laki) ya? Plus minusnya apa sih?

Pertama, kondisi fisik ideal bagi seorang wanita untuk memiliki anak. Ya, usia dibawah 30 tahun merupakan waktu yang paling ideal untuk memiliki anak. Hal ini dikarenakan setelah melewati usia 30 tahun, sel telur yang dihasilkan sudah tidak sebaik usia 20-an. Karena kondisi kesehatannya, wanita yang berusia dibawah 30 tahun lebih siap mengalami kehamilan.

Kedua, umur anak dan orang tua tidak terlalu jauh. Hal ini sering banget menjadi alasan utama untuk seseorang menikah muda karena, orang tua dianggap lebih bisa mengikuti tumbuh kembang anak secara intens sejak kecil dan juga bisa menemani hingga hari-hari tua. Jadi ibaratnya, kamu dan anak kamu nanti masih bisa jadi teman juga karena kesenjangan umur yang nggak terlalu jauh. Bener nggakladies?

Ketiga, bisa lebih mengoreksi diri bersama menjadi pribadi yang lebih dewasa. Jika kamu dan pasangan memutuskan untuk menikah muda, maka kalian berdua memiliki kesempatan untuk mengoreksi diri satu sama lain menuju pribadi yang lebih matang dan dewasa. Jika konflik dapat dikelola dengan baik ketika kalian masih muda, tentu hal ini bisa jadi nilai plus agar pondasi pernikahan kalian semakin kuat kedepannya. Kalau tadi kelebihannya, apa kekurangannya?

Kekurangan yang pertama, kondisi mental dan psikologis belum matang. Memasuki usia 20 tahun adalah masa transisi dimana seseorang mulai belajar bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Campur tangan orang tua pun sudah mulai berkurang. Dan saat kamu memutuskan untuk menikah muda, kamu nggak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, tapi juga bertanggung jawab pada pasanganmu. Seringkali banyak pasangan yang terjebak dalam situasi ini dan memutuskan menikah muda tanpa pemikiran yang panjang, hal ini dapat menimbulkan rumah tanggamu menjadi tidak stabil.

Berikutnya, waktu untuk eksplorasi diri jadi terbatas. Usia ini biasanya usia yang cukup produktif, dimana seseorang mulai mengeksplorasi diri serta menambah pengalaman di tempat yang belum pernah dikunjungi. Usia 20-an juga menjadi usia dimana kamu bebas mengekspresikan diri. Bagi mereka yang menikah muda, mereka harus rela mengorbankan masa mudanya untuk mengurus keluarga dan membesarkan anaknya.

Lalu kekurangan berikutnya adalah sulit menyesuaikan kehidupan setelah menikah. Jika tidak dilandasi rasa cinta dan keyakinan yang kuat. Pasangan yang menikah muda biasanya rentan akan perselingkuhan dan perceraian. Setelah menikah, biasanya kamu akan mengenali karakter pasangan yang sesungguhnya. Nah, perubahan inilah yang biasanya nggak sesuai pada saat masih pacaran. Perubahan inilah yang bisa membuat kamu stress dan nggak bahagia dengan pernikahanmu. Coba hayo pikirin calonmu dan keputusan menikah di usia berapa dengan matang dulu ya!

Related Posts

Tinggalkan Balasan