Close

Apa yang dibutuhkan remaja dari orang tua?

SAHABAT KELUARGA – Seringkali kita mendengar keluhan orangtua tentang anaknya yang beranjak remaja. Ketika masih kecil, si anak lengket dengan ayah bundanya. Namun saat mulai beranjak remaja, orangtua merasa si anak menjauh dan lebih senang berkumpul dengan teman sebayanya. Si anak juga lebih senang curhat pada temannya daripada ke ibu atau ayahnya.

Betulkah demikian? Betulkah anak yang beranjak remaja tak lagi butuh orangtuanya?

Dikutip dari portal parenting dari Australia, raisingchildren.net.au, anak yang beranjak remaja tetap membutuhkan cinta dan dukungan dari orangtua saat banyak hal lain dalam kehidupan mereka berubah. Anak remaja tetap membutuhkan keluarga sama seperti saat ia masih kecil.

Bagi orangtua, ketika anak masih kecil, peran orangtua adalah mengasuh dan membimbingnya. Namun di saat anak beranjak remaja, hubungan orangtua dengan anak yang remaja menuju ke arah hubungan yang lebih setara.

Untuk remaja, keluarga, utamanya orangtua, tetap menjadi sumber perlindungan dan dukungan emosional. Yang pasti, bagi remaja, orangtua masih memberikan bantuan praktis keseharian, bantuan finansial, dan materi. Di luar itu, sebagian besar remaja juga masih ingin menghabiskan waktu bersama keluarga mereka, berbagi ide dan bersenang-senang.

Suatu hal yang normal bila anak remaja lebih banyak berkumpul dengan teman-teman sebayanya, tetapi mereka masih membutuhkan orangtua. Di balik sikap, perilaku atau bahasa tubuhnya sepertinya mengatakan tidak butuh keluarga, namun hati kecilnya tetap merindukan keluarga.

 

Membangun Kepercayaan Diri

Masa remaja adalah masa yang sulit seiring dengan perubahan fisik yang cepat serta naik turunnya emosi. Si anak remaja tak jarang merasakan ketidakcocokan dalam bergaul dan berpenampilan. Mereka berusaha mandiri menyelesaikannya. Remaja juga rentan stres akibat pengaruh dan hubungan teman sebayanya.

Bila itu terjadi, maka saat itulah si anak remaja membutuhkan dukungan dari orangtua untuk melewatinya. Orangtua perlu menciptakan suasana keluarga yang menjadi basis dukungan emosional yang aman bagi anak remaja.

Ciptakan suasana bahwa anak remaja masih merasa dicintai dan diterima keluarganya, tidak peduli apa yang terjadi dalam sisa hidupnya. Keluarga dapat membangun kepercayaan, kepercayaan diri, optimisme, dan identitas anak remajanya. Misalnya, ketika keluarga menetapkan aturan, batasan, dan standar perilaku, itu artinya orangtua memberi anak remajanya rasa konsistensi dan kepastian.

Pengalaman dan pengetahuan hidup orangtua bisa sangat berguna bagi anak.

Hubungan keluarga yang saling mendukung dan saling melindungi, akan membuat anak remaja terhindar dari perilaku berisiko, seperti alkohol dan penggunaan narkoba lainnya, dan masalah seperti depresi. Sebaliknya, dukungan orangtua dapat meningkatkan keinginannya untuk melakukan hal yang baik. Hubungan keluarga yang kuat dapat membantu anak remaja tumbuh menjadi orang dewasa yang baik, peduli, dan berempati.

Yanuar Jatnika.

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900631

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan